Sabtu, 12 November 2016

Sejarah Ilmu Ekonomi

Sejarah perkembangan ilmu ekonomi dimulai sudah lama sekali, yaitu sekitar tahun 350 SM, namun ilmu ekonomi pada zaman tersebut belum menjadi suatu disiplin ilmu seperti sekarang, tapi hanya bersifat penelaahan pada taraf paling dasar (lebih bersifat filosofis). Pada tahun 1270 M penelaahan ekonomi dikembangkan oleh Thomas Aguinas, dengan penambahan beberapa pemikiran yang didasarkan pada buku Injil. Selanjutnya kamajuan ekonomi kembali diusahakan oleh seorang yang bernama Francois Quesnay pada tahun 1758 M,
dia mencoba memperdalam dengan menjelaskan lebih jauh, namun pada saat itu belum bisa membentuk ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu, pada saat itu ekonomi sering disebut Fisiokrat. Baru pada perkembangan selanjutnya yaitu pada sekitar tahun 1776 M, muncul seorang tokoh yang membuat sebuah buku berjudul An Inguiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nation yang berhasil meningkatkan telaah ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu yang bernama Ilmu Ekonomi, tokoh tersebut bernama Adam Smith, dia adalah seorang ekonom yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi.

Perkembangan ilmu ekonomi tidak berhenti disini, namun terus mengalami perkembangan, karena ilmu ekonomi sendiri juga mulai dibutuhkan. Pemikiran yang ditorehkan Adam Smith kemudian melahirkan sebuah aliran pemikiran yang disebut aliran klasik, inti dari pemikiran aliran klasik ini adalah menekankan pada invisible hand dalam pembagian sumber daya, yang berarti aliran ini menyetujui adanya pembatasan terhadap peran pemerintah karena akan mengganggu konsep invisible hand, konsep invisible head sendiri dipresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. pemikiran ini yang kemudian dijadikan landasan oleh tokoh-tokoh selanjutnya seperti Thomas Maltus, David Ricardo dan Leon Walras yang kemudian menghasilkan sebuah teori ekonomi yang disebut Teori Ekonomi Mikro.


Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Maynard Keynes mengajukan teori dalam bukunya GeneralTheory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya, pemikiran ini yang kemudian menjadi dasar perkembangan Teori Ekonomi Makro. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Support