Sejarah perkembangan ilmu ekonomi 
dimulai sudah lama sekali, yaitu sekitar tahun 350 SM, namun ilmu 
ekonomi pada zaman tersebut belum menjadi suatu disiplin ilmu seperti 
sekarang, tapi hanya bersifat penelaahan pada taraf paling dasar (lebih 
bersifat filosofis). Pada tahun 1270 M penelaahan ekonomi dikembangkan 
oleh Thomas Aguinas, dengan penambahan beberapa pemikiran yang 
didasarkan pada buku Injil. Selanjutnya kamajuan ekonomi kembali 
diusahakan oleh seorang yang bernama Francois Quesnay pada tahun 1758 M,
dia mencoba memperdalam dengan menjelaskan lebih jauh, namun pada saat itu belum bisa membentuk ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu, pada saat itu ekonomi sering disebut Fisiokrat. Baru pada perkembangan selanjutnya yaitu pada sekitar tahun 1776 M, muncul seorang tokoh yang membuat sebuah buku berjudul An Inguiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nation yang berhasil meningkatkan telaah ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu yang bernama Ilmu Ekonomi, tokoh tersebut bernama Adam Smith, dia adalah seorang ekonom yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi.
dia mencoba memperdalam dengan menjelaskan lebih jauh, namun pada saat itu belum bisa membentuk ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu, pada saat itu ekonomi sering disebut Fisiokrat. Baru pada perkembangan selanjutnya yaitu pada sekitar tahun 1776 M, muncul seorang tokoh yang membuat sebuah buku berjudul An Inguiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nation yang berhasil meningkatkan telaah ekonomi menjadi suatu disiplin ilmu yang bernama Ilmu Ekonomi, tokoh tersebut bernama Adam Smith, dia adalah seorang ekonom yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi.
Perkembangan ilmu ekonomi tidak 
berhenti disini, namun terus mengalami perkembangan, karena ilmu ekonomi
 sendiri juga mulai dibutuhkan. Pemikiran yang ditorehkan Adam Smith 
kemudian melahirkan sebuah aliran pemikiran yang disebut aliran klasik, 
inti dari pemikiran aliran klasik ini adalah menekankan pada invisible hand
 dalam pembagian sumber daya, yang berarti aliran ini menyetujui adanya 
pembatasan terhadap peran pemerintah karena akan mengganggu konsep 
invisible hand, konsep invisible head sendiri dipresentasikan sebagai 
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. pemikiran ini 
yang kemudian dijadikan landasan oleh tokoh-tokoh selanjutnya seperti 
Thomas Maltus, David Ricardo dan Leon Walras yang kemudian menghasilkan 
sebuah teori ekonomi yang disebut Teori Ekonomi Mikro.
Aliran klasik mengalami kegagalannya 
setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar
 tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding
 aliran klasik, Maynard Keynes mengajukan teori dalam bukunya GeneralTheory of Employment, Interest, and Money
 yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan 
keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar 
distribusi sumber daya mencapai sasarannya, pemikiran ini yang kemudian 
menjadi dasar perkembangan Teori Ekonomi Makro. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.






 
0 komentar:
Posting Komentar